A. Apa itu Psikologi Pendidikan???
Psikologi
pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada
cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi
pendidikan. Beliau-beliau tersebut adalah :
1. William James (1842-1910)
Beliau
menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas
guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah
mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat
pengetahuan dan pemahaman anak denga tujuan untuk memperluas cakrawala
pemikiran anak.
2. John Dewey (1859-1952)
Kita banyak mendapat ide penting dari beliau. Pertama, kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif (active learner). Kedua,
kita mendapatkan ide bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada anak
secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi
dengan lingkungannya. Ketiga, kita mendapat gagasan bahwa semua anak
berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.
3. Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Beliau
berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling
penting adalah menanamkan keahlian panalaran anak. Gagasan yang diajukan
oleh beliau adalah psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan
harus berfokus pada pengukuran.
B. Apa Kaitan Psikologi Pendidikan dengan Teknologi???
Teknologi
dan pendidikan tidak bisa dipisahkan. Teknologi erat kaitannya dengan
pendidikan. Hasil karya yang dapat diciptakan dari suatu pendidikan
adalah sebuah teknologi dan itupun harus dibantu oleh teknologi juga.
Dewasa ini semua pelaku pendidikan tumbuh dengan situasi yang berbeda,
coba kalian tanya kepada kakek-nenek kalian, atau orang tua kalian.
Sangat jauh berbeda proses pendidikan tersebut dengan era-modernisasi
sekarang. Itu semua disebabkan perkembangan teknologi yang begitu pesat.
Mungkin ketika kita bertanya kepada mereka sebelumnya , jawaban mereka
sewajarnya seperti ini, "Kami dulu belajar hanya dengan buku dan alat
tulis seadanya, adapun teknologi di masa kami yaitu mesin ketik, bahkan
mencari informasi itu sangatlah sulit, hanya orang-orang tertentu yang
dapat memperoleh informasi, itupun tidak semudah sekarang." Nah itu
menandakan bahwa sistem pendidikan dulu dan sekarang jauh berbeda.
Kaitannya dengan psikologi pendidikan adalah disini bidang keilmuan ini
berperan sebagai media yang membantu menggerakan sistem pendidikan
tersebut dan harus sesuai dengan zamannya sehingga menghasilkan cara
pengajaran yang efektif dengan memanfaatkan teknologi-teknologi yang ada
di masanya.
Nah,
fokus kita adalah membahas psikologi pendidikan dengan teknologi
sekarang. Demi membantu pergerakan sistem pendidikan yang lebih efektif
dan maju guna meningkatkan taraf dan mutu pendidikan, para psikolog
diharapkan untuk terus berinovasi menciptakan cara-cara baru yang lebih
efektif yang nantinya akan digunakan oleh pelaku pendidikan. Salah satu
contoh nyatanya adalah seorang guru yang memberikan materi kepada
siswanya di sekolah namun setelah sang guru memberikan penjelasan,
beliau menugaskan kepada murid-muridnya untuk mencari referensi lain
dari internet tentang materi yang diberikannya dan mengerjakan
tugas-tugas yang diberikannya dengan cara diketik atau di presentasikan
di depan kelas dengan berkelompok menggunakan slide show. Disamping
itu sang guru juga harus menguasai teknologi tersebut. Bisa kita lihat
ada hubungan antara psikologi pendidikan yaitu cara guru tersebut
menerangkan materi kepada siswanya dan teknologi yaitu memberikan tugas
kepada siswanya tetapi dengan menggunakan teknologi seperti internet.
Dengan sistem seperti itu proses pembelajaran akan lebih efektif.
C. Permasalahan yang Terjadi di Lapangan
Dengan
sistem pendidikan yang berdampingan dengan teknologi tentunya tidak
semulus yang kita bayangkan, masih banyak terdapat kesalahan dan
permasalahan di lapangan. Dengan keadaan seperti ini seyogyanya seorang
psikolog juga harus memperhatikannya. Salah satu contoh kasus yang
terjadi adalah, ketika seorang guru yang tugasnya adalah masuk ke kelas
untuk mengajar dan mendidik siswanya tetapi malah menyalah artikan
fungsi teknologi di dunia pendidikan, guru tersebut datang dengan
membawa notebook nya kemudian memanggil seorang siswanya untuk menghubungkan notebook tersebut ke proyektor di kelas, setelah itu dia membuka file slide show bahan
ajar nya. Sang guru kemduian menugaskan siswanya untuk mencatat semua
materi tersebut tanpa menjelaskan atau menerangkan isi materinya,
akibatnya para siswa menjadi tidak mengerti dan guru tersebut tidak
menunjukan profesionalitasnya dalam mengajar karena guru tersebut
dianggap tidak menguasai materi, bisa saja isi materi pada slide show tadi bukan hasil buah fikirnya. Seharusnya guru tersebut melaksanakan tugasnya seperti pada contoh yang di atas sebelumnya.
Nah,
tentunya guru di atas bertentangan dengan sistem yang ada pada
psikologi pendidikan dan teknologi. Sewajarnya guru seperti ini harus
dipertimbangkan dan sewajarnya pula masalah seperti ini harus kita
perhatikan dalam sisi pandang psikologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar