Kelompok 3
Ketua : Sarah Gracia
Anggota : Caroline Utama
Risya Oktari
Suryany
Abdul Halim
Ketua : Sarah Gracia
Anggota : Caroline Utama
Risya Oktari
Suryany
Abdul Halim
Lev Vygotsky lahir di Rusia pada tahun 1896. Vygotsky percaya bahwa anak aktif dalam menyusun pengetahuan mereka.
Ada tiga asumsi dalam inti pandangan Vygotsky:
- Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental
- kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental
- kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh katar belakang sosiokultural
Di
dalam ketiga asumsi ini Vygotsky mengajukan gagasan yang unik dan kuat
tentang hubungan antara pembelajaran dan perkembangan. Ide ini secara
khusus merefleksikan pandangannya bahwa fungsi kognitif berasal dari
situasi sosial. Salah satu ide unik Vygotsky adalah konsepnya tentang zone of proximal development. Dan ada juga yang disebut scaffolding.
Sekarang saya akan menyampaikan pengalaman saya yang berkaitan dengan teori Vygotsky.
Zone of Proximal Development.
Adalah istilah Vygotsky untuk serangkaian tugas yang terlalu sulit
dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan
dari orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Jadi, batas bawah dari ZPD
adalah tingkat problem yang dapat dipecahkan oleh anak seorang diri.
Batas atasnya adalah tingkat tanggung jawab atau tugas tambahan yang
dapat diterima anak dengan bantuan dari instruktur yang mampu.
Contohnya: sewaktu disekolah tentunya banyak soal-soal yang harus
dikerjakan. Awalnya guru menjelaskan materi tersebut. Kemudian guru
memberi contoh. Setelah itu memberi soal. Tentunya kalau langsung dikasi
soal tidak tau harus menjawabnya bagaimana. Saya pernah mengalami hal
seperi itu. Saya butuh bantuan guru tersebut. Atau saya membutuhkan
bantuan dari teman saya yang sudah mengerti. Maka saya meminta bantuan
kepada guru atau teman saya untuk mengajari dan membantu saya
mengerjakan soal yang sulit.
Scaffolding. Adalah dukungan temporer yang diberikan oleh orang tua, guru, dan yang lainnya kepada anak untuk melakukan sebuah tugas sampai si anak dapat melaksanakannya seorang diri.
Bahasa dan pemikiran.
Vygotsky percaya bahwa anak-anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk
komunikasi sosial, tetapi juga untuk merencanakan, memonitor perilaku
mereka dengan caranya sendiri. Penggunaan bahasa untuk mengatur diri
sendiri ini dinamakan inner speech atau private speech. Menurut Vygotsky private speech adalah
alat penting bagi pemikiran selama masa kanak-kanak. Vygotsky percaya
bahwa bahasa dan pikiran pada mulanya berkembang sendiri-sendiri lalu
kemudian bergabung. Vygotsky mengatakan bahwa semua fungsi mental punya
asal usul eksternal atau sosial. Anak-anak harus menggunakan bahasa
untuk berkomunikasi dengan orang lain sebelum mereka bisa fokus ke dalam
pemikirannya sendiri.
Contohnya: sewaktu saya SD saya melihat teman-teman yang sudah bisa
mengendarai sepeda. Saya pun ingin bisa mengendarai sepeda. Jadi saya
meminta kepada orang tua saya untuk mengajari saya mengendarai sepeda.
Karena orang tua saya adalah orang yang lebih dewasa dari saya yang
dapat mengajari saya Pertama-tama saya disuruh untuk naik sepeda roda
empat. Tapi tetap dalam pengawasan orang tua saya. Setelah saya sudah
bisa menggunakan sepeda roda empat, maka orang tua saya mulai menyuruh
saya untuk mencoba sepeda roda dua. Orang tua saya membantu saya untuk
naik sepeda roda dua itu. Orang tua saya mulai dari mendorong saya dari
belakang untuk dapat melaju, dan setelah saya sudah mulai terbiasa orang
tua saya pun perlahan lahan melepaskannya hingga saya bisa mengendarai
sepeda roda dua tersebut sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar