"Inteligensi
atau Intelegensi?" Apapun itu, kali ini saya mau share sedikit tentang
Inteligensi.
Beberapa
pakar mendeskripsikan inteligensi sebagai keahlian untuk memecahkan masalah (problem-solving).
Yang lainnya mendeskripsikannya sebagai kemampuan untuk beradaptasi dan belajar
dari pengalaman hidup sehari-hari. Dengan mengkombinasikan ide-ide ini dapat
disusun definisi inteligensi. Inteligensi adalah keahlian memecahkan
masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada, dan belajar dari pengalaman hidup
sehari-hari.
Tes
Inteligensi Individu
Tes Binet. Dikemukakan oleh Alfred Binet. Tes ini disebut Skala
1905.Tes ini terdiri dari 30 pertanyaan, mulai dari kemampuan untuk menyentuh
telinga hingga kemampuan untuk menggambar desain berdasarkan ingatan dan
mendefinisikan konsep abstrak. Binet mengembangkan konsep Mental Age (MA) atau
usia mental, yakni level perkembangan mental individu yang berkaitan dengan
perkembangan lain.Tak lama kemudian William Stern menciptakan konsep Intelligence
Quotient (IQ), yaitu usia mental seseorang dibagi dengan usia
kronologis (chronological age-CA), dikalikan 100. Jadi rumusnya,
IQ=MA/CA x 100. Tes Binet direvisi berkali-kali. Revisi-revisi ini disebut
tes Stanford-Binet sebab revisi itu dilakukan di Stanford University. Edisi
keempat tes Stanford-Binet pada tahun 1985. Penambahan penting adalah analisis
respons individual dari segi empat fungsi: penalaran verbal, penalaran
kuantitatif, penalaran visual abstrak, dan memori jangka panjang.
Skala Wechsler. Dikembangkan oleh David Wechsler. Mencakup Wechsler
Preschool and Primary Scale of Intelligence-Revised (WPPSI-R) menguji anak usia 4 - 6½ tahun; Wechsler
Intelligence Scale for Children-Revised (WISC-R) menguji anak dan remaja (6
– 16 tahun); Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-R).
Tes Individual vs Tes Kelompok
Tes Stanford-Binet
dan Test Wechsler dilakukan berdasarkan basis individual
Lorge-Thorndike
Intelligence Tests, Kuhlman-Anderson Intelligence Tests, dan Otis-Lennon School
Mental Abilities Tests mencakup tes inteligensi kelompok.
Tes
kelompok lebih nyaman dan ekonomis, tetapi punya sejumlah kekurangan (kurang
kesempatan untuk menyusun laporan; gangguan dari murid lain). Tes inteligensi
kelompok harus selalu dilengkapi dengan informasi relevan lain saat akan
membuat keputusan.
Teori Multiple Intelligences
Binet dan
Stern memfokuskan pada konsep inteligensi umum.
Wechsler mendeskripsikan
inteligensi umum, inteligensi verbal spesifik, dan inteligensi kinerja
seseorang.
Charles
Spearman mengatakan bahwa orang punya inteligensi umum (g) dan tipe intelihensi
spesifik (s).
L.L.
Thurstone mengatakan bahwa orang mempunyai 7 kemampuan intelektual spesifik
(kemampuan primer): pemahaman verbal, kemampuan angka, kefasihan kata,
visualisasi spasial, memori asosiatif, penalaran, dan kecepatan persepsi.
Teori Triarkis Sternberg. Dikemukakan oleh Robert J.
Sternberg. Inteligensi muncul dalam bentuk: inteligensi analitis (kemampuan
untuk menganalisis, menilai, mengevaluasi, membandingkan, dan
mempertentangkan), inteligensi kreatif
(kemampuan untuk mencipta, mendesain, menciptakan, menemukan, dan mengimajinasikan),
inteligensi praktis (kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan,
mengimplementasikan, dan mempraktikkan).
8 Kerangka Pikiran Gardner. Dikemukakan oleh Howard
Gardner. Banyak tipe inteligensi spesifik atau kerangka pikiran.
Keahlian verbal (kemampuan untuk berpikir dnegan
kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan makna)
Keahlian matematika (kemampuan untuk menyelesaikan
operasi matematika)
Keahlian spasial (kemampuan untuk berpikir tiga
dimensi)
Keahlian tubuh-kinestetik (kemampuan untuk memanipulasi
objek dan cerdas dalam hal-hal fisik)
Keahlian musik (sensitif terhadap nada, melodi,
irama, dan suara)
Keahlian intrapersonal (kemampuan untuk memahami diri
sendiri dan menata kehidupan dirinya secara efektif)
Keahlian interpersonal (kemmapuan untuk memahami dan
berinteraksi secara efektif dengan orang lain)
Keahlian Naturalis (kemampuan untuk mengamati
pola-pola di alam dan memahami sistem alam dan sistem buatan manusia)
Emotional Intelligence. Didefinisikan oleh Peter Salovy
dan John Mayer (1990). Sebagai kemampuan untuk memonitor perasaan diri sendiri
dan perasaan serta emosi orang lain, kemampuan untuk membedakannya dan
kemampuan untuk menggunakan informasi ini untuk memandu pikiran dan tindakan.
Menurut Daniel
Goleman (1995), emotional intelligence terdiri dari 4 area:
Developing emotional awareness
Managing emotions
Reading emotions
Handling relationships
Tidak ada komentar:
Posting Komentar