- Istilah ABK : Disability adalah kurang atau hilangnya fungsi organ ; Handicap adalah dampaknya dari kerusakan ; At Risk sebenarnya tidak ada kerusakan tetapi berpeluang untuk mengalami hambatan jika tidak ada penanganan khusus, contohnya autis, gifted.
- Pendidikan ABK adalah instruksi yang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari siswa berkebutuhan khusus. Tujuan: mengembangkan anak sebagai pribadi yang mandiri; mengembangkan anak sebagai anggota masyarakat; memilih ketrampilan untuk bekerja; mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan lanjutan.
Siapakah anak yang menderita
ketidakmampuan itu? Kita akan mengelompokkan ketidakmampuan dan gangguan (disorder) sebagai berikut:
1. Gangguan Indra
a. Gangguan penglihatan. Anak-anak yang menderita low vision punya jarak pandang antara
20/70 dan 20/200 (pada skala Snellen di mana angka normalnya adalah 20/20). Salah
satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan penglihatan ini
adalah menentukan modalitas (seperti sentuhan atau pendengaran) yang dengannya
murid dapat belajar dengan baik.
b. Gangguan pendengaran. Anak yang tuli secara
lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan
berbicara dan bahasanya. Pendekatan pendidikan untuk membantu anak yang punya
masalah pendengaran terdiri dari dua kategori: (1) Pendekatan oral antara lain
menggunakan metode membaca gerak bibir, speech
reading (menggunakan alat visual untuk mengajar membaca). (2) Pendekatan
manual adalah dengan bahsa isyarat dan mengeja jari (finger spelling).
2. Gangguan Fisik
a. Gangguan ortopedik. Biasanya berupa keterbatasan
gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot. Gangguan ortopedik
bisa disebabkan oleh problem prenatal (dalam
kandungan) atau perinatal (menjelang
atau sesudah kelahiran), atau karena penyakit atau kecelakaan saat anak-anak.
b.
Gangguan kejang-kejang. Jenis yang sering
dijumpai adalah epilepsi, gangguan
saraf biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau
kejang-kejang.
3. Retardasi Mental
→ Adalah kondisi sebelum usia 18 tahun
yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70)
dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Penyebab retardasi mental
adalah faktor genetik dan kerusakan otak. Bentuk RM yang paling umum
berdasarkan faktor genetik ialah Down
Syndrome, ada juga yang disebut Fragile
Syndrome. Kerusakan otak dapat diakibatkan oleh bermacam-macam infeksi atau
karena fakto lingkungan luar.
4. Gangguan Bicara dan Bahasa
a. Gangguan artikulasi. Problem dalam melafalkan
suara secara benar.
b. Gangguan suara. Gangguan dalam menghasilkan
ucapan yang keras, kencang, terlalu keras, terlalu tinggi, atau terlalu rendah
nadanya.
c.
Gangguan kefasihan. Gangguan yang biasanya
disebut “gagap”
d.
Gangguan bahasa. Kerusakan signifikan dalam
bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak. (Bahasa reseptif adalah penerimaan
dan pemahaman bahasa; bahasa ekspresif adalah menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan pikiran dan berkomunikasi dengan orang lain)
5. Gangguan Belajar
→ Ketidakmampuan dimana anak: (1) punya
inteligensi normal atau di atas rata-rata; (2) kesulitan setidak-tidaknya dalam
satu atau lebih mata pelajaran; (3) tidak punya problem atau gangguan lain,
seperti RM, yang menyebabkan kesulitan. Yang paling umum yang menyulitkan anak
belajar adalah pelajaran membaca. Dyslexia
adalah kerusakan parah dalam kemampuan untuk membaca dan mengeja.
6. Attention
Deficit Hyperactivity Disorder
→ Ketidakmampuan di mana anak secara
konsisten menunjukkan satu atau lebih ciri-ciri berikut: kurang perhatian,
hiperaktif, dan impulsif.
7. Gangguan Perilaku dan Emosional
→ Problem serius dan terus-menerus yang
berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan
persoalan pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik
sosio-emosional. Depresi adalah jenis gangguan mood di mana pengidapnya merasa dirinya sama sekali tidak berharga
sama sekali. Kecemasan adalah perasaan yang tidak menentu sekaligus tidak
menyenangkan.
- Model pendidikan ABK adalah segregasi (sekolah khusus, cth: slb tuna netra), integrasi (ABK diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan anak normal di sekolah reguler) dan inklusi (penempatan ABK di kelas reguler).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar